
JAKARTA - Bos Danantara, Rosan Roeslani, melakukan pertemuan penting dengan President of Boeing Global, Brendan Nelson, untuk membahas kerja sama strategis di bidang pengembangan sektor penerbangan. Pertemuan ini berlangsung di sela kunjungan kerja Rosan ke New York, Amerika Serikat.
Dalam kesempatan tersebut, CEO Danantara didampingi oleh CIO perusahaan, Pandu Sjahrir. Rosan membagikan momen pertemuan ini melalui unggahan di akun Instagram @rosanroeslani. Pertemuan ini menegaskan optimisme masa depan penerbangan Indonesia melalui kolaborasi dengan mitra global.
“Pertemuan ini menjadi langkah penting memperkuat hubungan dengan mitra global dan menegaskan optimisme masa depan penerbangan Indonesia,” tulis Rosan.
Baca JugaUpdate Jadwal Perjalanan Kapal Pelni Ambon Sorong Oktober 2025
Diskusi utama antara kedua pihak mencakup renegosiasi kontrak agar Indonesia mendapatkan kesepakatan lebih baik, meliputi harga, jadwal pengiriman, dan spesifikasi pesawat Boeing.
Fokus pada Kerja Sama Jangka Panjang
Rosan menekankan bahwa pertemuan dengan Boeing merupakan bagian dari strategi jangka panjang Danantara untuk memperkuat industri penerbangan nasional. Kolaborasi ini dinilai penting agar kualitas armada lebih modern dan efisien.
Langkah ini sejalan dengan upaya pengembangan sektor penerbangan oleh maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA). Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, turut mendampingi lawatan Presiden Prabowo Subianto ke AS.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim, menjelaskan bahwa keikutsertaan Wamildan ke Amerika Serikat bertujuan menindaklanjuti rencana pengadaan 50 armada pesawat. Kesepakatan ini merupakan bagian dari kesepakatan perdagangan Indonesia dengan pemerintah AS, termasuk penurunan tarif dan penguatan kerja sama strategis.
“Untuk keperluan bekerja sama jangka panjang inilah bapak direktur utama kami mendampingi bapak Presiden dalam lawatan beliau ke Amerika Serikat untuk melakukan diskusi lanjutan terkait rencana pengadaan armada dari Boeing,” jelas Wamildan.
Penjajakan dan Kepastian Armada
Reza menambahkan bahwa rencana penambahan armada jangka panjang, termasuk kerja sama dengan Boeing, bertujuan memberikan kepastian jumlah pesawat dan harga kompetitif. Garuda Indonesia memastikan keputusan ini memperhatikan aspek strategis, operasional, dan finansial.
“Garuda Indonesia bersama-sama dengan pemangku kepentingan lain akan memastikan agar pembelian tersebut membawa keuntungan optimal, baik secara strategis, operasional, dan juga finansial,” kata Reza.
Garuda Indonesia menargetkan penambahan 100 armada baru hingga 2029. Dari kesepakatan pembelian 50 pesawat Boeing, baru satu unit terkirim, sementara 49 sisanya dijadwalkan paling cepat mulai 2031. Penyesuaian pengiriman ini dilakukan untuk menyesuaikan kapasitas operasional dan kebutuhan strategis perusahaan.
Sinergi Antara Danantara dan Garuda
Pertemuan Rosan dengan Brendan Nelson tidak hanya penting bagi perusahaan, tetapi juga bagi industri penerbangan nasional. Sinergi ini memperkuat posisi Indonesia di jaringan penerbangan global, sekaligus mempersiapkan armada yang lebih modern dan efisien.
Diskusi mencakup spesifikasi teknis pesawat, jadwal pengiriman, serta opsi penyesuaian kontrak agar Indonesia memperoleh keuntungan maksimal. Langkah ini diharapkan mendorong modernisasi armada, meningkatkan kapasitas transportasi, dan menurunkan biaya operasional Garuda Indonesia.
“Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memastikan sektor penerbangan Indonesia semakin maju, modern, dan berdaya saing tinggi di kancah global,” tambah Rosan.
Dampak Positif bagi Industri Penerbangan
Kolaborasi Danantara dengan Boeing diharapkan membawa manfaat jangka panjang. Selain memperkuat hubungan bisnis internasional, kerja sama ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan maskapai nasional.
Penambahan armada baru oleh Garuda Indonesia melalui kerja sama strategis ini akan mempercepat modernisasi armada, meningkatkan kapasitas, serta mendukung pelayanan yang lebih aman dan nyaman bagi penumpang.
Selain itu, langkah ini menjadi sinyal positif bagi investor, mitra bisnis, dan masyarakat bahwa sektor penerbangan Indonesia terus berkembang. Dukungan teknologi dan standar internasional diharapkan membuat industri penerbangan nasional lebih kompetitif di tingkat global.
Pertemuan antara Danantara dan Boeing menjadi momentum strategis bagi pengembangan sektor penerbangan Indonesia. Diskusi terkait kerja sama jangka panjang dan renegosiasi kontrak menunjukkan kesiapan Indonesia dalam memperkuat sektor ini.
Sinergi antara Danantara, Garuda Indonesia, dan Boeing membuka peluang untuk memperluas kapasitas armada, meningkatkan kualitas layanan, serta memastikan keuntungan strategis dan operasional bagi maskapai nasional.
Dengan langkah-langkah ini, masa depan penerbangan Indonesia semakin optimistis, didukung armada modern, kerja sama internasional, dan strategi tepat untuk menjawab tantangan global, sekaligus mendukung pertumbuhan industri penerbangan yang berkelanjutan.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Update Jadwal Carabao Cup Pekan Ini, Saksikan Semua Laga Live
- 24 September 2025
2.
Hasil Lengkap Coppa Italia 2025 2026: Daftar Tim Lolos Putaran Tiga
- 24 September 2025
3.
Tren Fashion Y2K Kembali Digemari Anak Muda Indonesia
- 24 September 2025
4.
Jadwal MotoGP Jepang 2025: Semua Kelas dan Waktu Balapan
- 24 September 2025
5.
Update Jadwal Korea Open 2025 Tim Indonesia Tampil Hari Ini
- 24 September 2025