Pantai Indah Kapuk Dua Siap Rights Issue dan Akuisisi Strategis
- Kamis, 09 Oktober 2025

JAKARTA - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) bersiap untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Dalam rapat ini, PANI akan meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana rights issue yang bertujuan menggalang dana jumbo.
Dalam prospektus tambahan PANI, perusahaan mengungkapkan rencana penerbitan maksimal 1.212.536.300 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Baca Juga
Bila seluruh saham baru ini diterbitkan, maka PANI akan berhasil mengumpulkan dana hingga Rp16,60 triliun setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham.
Dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan untuk dua tujuan utama yang menjadi fokus perusahaan saat ini.
Pertama, PANI akan menggunakan sebagian besar dana untuk meningkatkan penyertaan saham di PT Cahaya Bangun Sukses (CBDK) melalui pembelian saham dari pemegang saham saat ini, yakni PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya.
PANI berencana membeli hingga 44,10% saham CBDK dari total modal ditempatkan dan disetor, dengan jumlah saham yang dialihkan sebesar 2,5 miliar saham. Harga per saham disepakati sebesar Rp6.450, sehingga total nilai transaksi mencapai Rp16,12 triliun.
Pembelian saham ini terdiri atas 1,25 miliar saham dari Agung Sedayu dan 1,25 miliar saham dari Tunas Mekar Jaya. Dengan akuisisi ini, PANI diperkirakan akan menguasai hampir 90% kepemilikan saham CBDK, sehingga menjadi pemegang saham mayoritas.
Kedua, sisa dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk penyertaan modal di beberapa entitas anak PANI, yaitu PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), PT Karunia Utama Selaras (KUS), dan PT Panorama Eka Tunggal (PET).
Total nilai penyertaan modal ini sebesar Rp600 miliar, yang juga akan mengurangi kepemilikan non-pengendali sebesar Rp13,85 miliar.
Oleh karena itu, agenda RUPSLB pada Kamis, 9 Oktober 2025 mencakup tiga hal utama: persetujuan rights issue, persetujuan akuisisi saham CBDK, dan persetujuan penambahan modal di anak perusahaan tersebut.
Strategi Penguatan Aset dan Posisi PANI
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, menilai rights issue PANI ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi keuangan dan aset perusahaan. Dana sekitar Rp16,7 triliun yang direncanakan untuk rights issue akan digunakan mayoritas untuk pembelian saham CBDK.
“Dengan transaksi ini, PANI berpotensi menjadi pengendali mayoritas CBDK dengan kepemilikan mendekati 90%,” ungkap Liza.
Dalam jangka pendek, aksi ini diperkirakan akan menambah ekuitas serta memperbesar aset PANI secara signifikan karena dana digunakan untuk pembelian saham, bukan untuk pelunasan utang.
Namun, pemegang saham yang tidak ikut serta dalam rights issue harus siap mengalami dilusi kepemilikan antara 10% hingga 12%, bergantung pada rasio dan harga saham saat rights issue.
Liza menambahkan, meskipun kondisi likuiditas pasar saat ini cenderung selektif, PANI memiliki rekam jejak rights issue besar yang mampu terserap penuh berkat dukungan dari grup pengendali.
“Walau belum ada pengumuman resmi pembeli siaga, indikasi penataan base investor sudah terlihat dari transaksi blok besar beberapa minggu terakhir,” jelasnya.
Sementara itu, Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, mengungkapkan dana segar dari rights issue akan memperkuat struktur keuangan PANI secara keseluruhan.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan akuisisi saham CBDK sangat bergantung pada kinerja laba bersih anak usaha tersebut.
Rights issue ini dapat menjadi sentimen positif karena investor melihat penggunaan dana yang jelas untuk pengembangan bisnis dan penguatan aset.
Namun, jika ada keraguan pasar terhadap realisasi penggunaan dana atau kekhawatiran terkait dampak dilusi berlebihan, sentimen pasar bisa berbalik negatif.
Indy juga memandang bahwa rights issue ini berpeluang terserap dengan baik oleh pasar, terutama dengan adanya afiliasi yang siap menyerap saham baru.
Prospek sektor properti, termasuk PANI dan CBDK, juga akan menentukan keberhasilan strategi ini. Jika pasar properti mengalami pelemahan, hal ini bisa menjadi hambatan dalam meraih hasil optimal dari akuisisi tersebut.
Tantangan dan Peluang di Industri Properti
Liza menyatakan bahwa dengan penambahan 44,10% saham CBDK, PANI akan mampu mengkonsolidasikan berbagai proyek penting, termasuk aset komersial dan properti di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) dan PIK CBD.
Ini akan memperluas basis pendapatan PANI melalui peningkatan pendapatan berulang (recurring income), tidak hanya mengandalkan penjualan lahan.
Pada semester II 2025, PANI menargetkan lonjakan penjualan terutama di kuartal IV. Target ini didukung oleh musim promosi properti, potensi stimulus ekonomi dari pemerintah, dan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang dapat meningkatkan daya beli konsumen.
Namun demikian, pekerjaan rumah PANI masih cukup berat. Pada paruh pertama tahun ini, marketing sales prapenjualan baru mencapai sekitar Rp1,2 triliun atau sekitar 22% dari target tahunan sebesar Rp5,3 triliun.
PANI perlu melakukan akselerasi penjualan dan percepatan penyelesaian proyek agar pengakuan pendapatan dapat meningkat sebelum akhir tahun.
Liza menegaskan bahwa meskipun investor memberikan respons positif terhadap arah strategis rights issue, mereka masih menunggu kejelasan harga tebus dan jadwal eksekusi rights issue.
“Secara fundamental, rights issue ini transformatif karena mempercepat integrasi proyek PIK2 dan CBDK. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada eksekusi dan kondisi pasar global di kuartal IV nanti,” jelasnya.
Indy menambahkan bahwa kinerja industri properti masih sangat bergantung pada penurunan suku bunga dan dampaknya terhadap permintaan pasar. Peningkatan marketing sales serta kelancaran penyelesaian proyek menjadi faktor kunci keberhasilan PANI ke depan.
Rekomendasi Saham dan Prospek Pasar
Dari sisi rekomendasi, Indy memberikan rekomendasi speculative buy untuk saham PANI dengan target harga Rp16.000 per saham. Sedangkan analis dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memberikan rekomendasi serupa dengan target harga antara Rp15.350 hingga Rp15.575 per saham.
Menurut Herditya, saham PANI saat ini berada pada level support di Rp14.525 dan resistance di Rp15.200 per saham, sehingga peluang kenaikan masih terbuka jika aksi rights issue dan akuisisi berjalan sesuai rencana.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, PANI menunjukkan komitmennya untuk memperkuat posisi di industri properti dan menambah nilai bagi pemegang saham.
Namun, keberhasilan jangka panjang akan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan dalam mengelola penjualan, penyelesaian proyek, serta merespons dinamika pasar properti di Indonesia.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Xavier Marks Dorong Perluasan Pasar Properti Indonesia
- 09 Oktober 2025
2.
Lelang Merchandise MotoGP Mandalika Hasilkan Rp63 Juta
- 09 Oktober 2025
3.
Optimisme Penerbitan Obligasi Multifinance Hingga Akhir Tahun
- 09 Oktober 2025
4.
Rupiah Bergerak Dinamis, Peluang Penguatan Masih Terbuka
- 09 Oktober 2025