Harga Minyak, Batu Bara, dan Logam Terbaru Oktober 2025

Harga Minyak, Batu Bara, dan Logam Terbaru Oktober 2025
Harga Minyak, Batu Bara, dan Logam Terbaru Oktober 2025

JAKARTA - Pasar komoditas global mencatat pergerakan signifikan pada penutupan perdagangan Senin, 6 Oktober 2025.

Harga minyak mentah mencatat kenaikan, sementara beberapa komoditas lain seperti batu bara mengalami penurunan. Pergerakan ini dipengaruhi oleh keputusan produksi OPEC+ dan dinamika perdagangan energi di berbagai wilayah.

Dikutip dari Reuters pada Selasa, 7 Oktober 2025, harga minyak mentah Brent ditutup naik 94 sen atau 1,46 persen menjadi USD 65,47 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada pada USD 61,69 per barel, naik 81 sen atau 1,33 persen. Kenaikan harga minyak ini disebabkan keputusan OPEC+ yang meningkatkan produksi mulai November sebesar 137.000 barel per hari, lebih rendah dari ekspektasi pasar.

Baca Juga

Harga Tembaga Global Melonjak Akibat Krisis Tambang Freeport

Arab Saudi, salah satu anggota utama OPEC+, disebut-sebut lebih memilih kenaikan produksi yang jauh lebih tinggi, dua hingga empat kali lipat dari angka yang diumumkan, untuk segera merebut kembali pangsa pasar global. “Pasar merasa bahwa jumlah minyak yang akan masuk ke pasar sebenarnya jauh lebih sedikit daripada yang diumumkan, mengingat beberapa anggota OPEC+ sudah berproduksi secara maksimal,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.

Selain keputusan OPEC+, faktor lain yang mempengaruhi harga minyak termasuk peningkatan ekspor dari Venezuela, aliran minyak Kurdi melalui Turki yang kembali berjalan, serta masih adanya barel minyak Timur Tengah yang belum terjual untuk pengiriman bulan November. Kombinasi faktor ini membuat pasokan minyak yang tersedia di pasar relatif terbatas, mendorong kenaikan harga.

Sementara itu, komoditas CPO (Crude Palm Oil) mengalami tekanan tipis. Berdasarkan data Barchart, harga CPO untuk kontrak Desember turun 0,02 persen, sehingga berada di level MYR 4.436 per ton. Penurunan kecil ini mencerminkan dinamika pasar kelapa sawit yang cukup stabil, meski terdapat fluktuasi permintaan dari pasar Asia.

Di sektor energi lain, batu bara berjangka Newcastle justru mencatat penurunan. Harga untuk kontrak November turun 0,79 persen ke level USD 107,15 per ton, menunjukkan adanya koreksi harga di tengah pasokan yang cukup memadai dan permintaan global yang stabil. Penurunan ini juga dapat dipengaruhi oleh penyesuaian harga energi alternatif dan faktor cuaca yang memengaruhi produksi di beberapa wilayah penghasil batu bara.

Di sisi logam, pasar justru mencatat tren penguatan. Harga nikel naik 0,76 persen ke level USD 15.433 per ton, menurut data dari London Metal Exchange. Kenaikan ini didorong permintaan logam yang kuat, terutama untuk industri baterai kendaraan listrik dan sektor manufaktur logam.

Timah juga mengalami penguatan signifikan. Berdasarkan data LME, harga timah naik 1,54 persen, menembus USD 37.455 per ton. Lonjakan harga timah sebagian besar terkait dengan permintaan yang meningkat dari sektor elektronik dan industri pengolahan logam, serta kekhawatiran pasokan dari negara-negara produsen utama.

Kondisi pasar saat ini menunjukkan korelasi yang berbeda antar jenis komoditas. Energi seperti minyak mentah mengalami kenaikan karena pasokan lebih ketat, sedangkan batu bara mengalami penyesuaian harga akibat fluktuasi permintaan. Sementara itu, logam seperti nikel dan timah mendapatkan dorongan dari meningkatnya permintaan industri modern dan teknologi tinggi.

Secara keseluruhan, pergerakan harga komoditas global pada awal Oktober 2025 mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi kombinasi faktor produksi, permintaan, dan geopolitik. Investor dan pelaku industri di sektor energi dan logam perlu terus memantau pergerakan ini untuk mengambil keputusan strategis, baik untuk perdagangan jangka pendek maupun perencanaan produksi jangka panjang.

Perkembangan ini juga menekankan pentingnya diversifikasi pasokan dan strategi manajemen risiko bagi perusahaan yang bergantung pada komoditas global. Dengan memahami pola kenaikan dan penurunan harga, pelaku usaha dapat mengantisipasi perubahan biaya produksi dan menyesuaikan strategi penjualan atau kontrak pembelian komoditas.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Tips Memilih 3 Cushion Skintific Agar Kulit Tetap Tampak Flawless

Tips Memilih 3 Cushion Skintific Agar Kulit Tetap Tampak Flawless

7 Manfaat Matcha Untuk Wajah, Atasi Jerawat dan Kerutan Dini

7 Manfaat Matcha Untuk Wajah, Atasi Jerawat dan Kerutan Dini

Cara Efektif Membuat Short Video TikTok Lebih Cepat Viral

Cara Efektif Membuat Short Video TikTok Lebih Cepat Viral

Ramalan Positif Karier dan Keuangan Zodiak Hari Ini 2025

Ramalan Positif Karier dan Keuangan Zodiak Hari Ini 2025

Gemini AI Bisa Kenali Barang dan Bantu Perbaiki Secara Real-Time

Gemini AI Bisa Kenali Barang dan Bantu Perbaiki Secara Real-Time